Kinerja Pertamina Ketapang sangat buruk

Kinerja Pertamina Ketapang sangat buruk
banner 468x60

 

Dari hasil pantauan media saat arus mudik dan liburan natal dan tahun baru, ketersediaan bbm pertalite maupun pertamax di spbu tidak mampu untuk melayani konsumen.

Banyak masyarakat pengguna langsung menjerit kesulitan untuk beraktivitas dan suka cita menyambut hari raya natal hilang berganti kesusahan mendapatkan bbm.

Kinerja Pertamina Ketapang sangat buruk

Terpantau banyak yang mendorong motor karena kehabisan minyak, jangankan untuk berkunjung ke sanak saudara, mau beribadah saja susah akibat stock minyak tidak cukup.

Akibat kelalaian dan buruknya antisipasi ketersediaan stok BBM oleh pihak Pertamina lonjakan permintaan dan pengguna langsung saat arus mudik dan liburan natal dan tahun baru.

Minyak langka dimana mana, menyebabkan harga eceran pertalite di tepian jalan tembus menjadi 18 ribu-20 ribu.

Alasan pertalite yang susah Di dapat diimbangi dengan adanya pembatasan kuota dari pertamina, antrian panjang dan lambatnya pelayanan yang terpantau disejumlah spbu akibat adanya kebijakan harus memakai barcode.

baca juga;Kapolres Melawi Ingatkan Personel Siap Dalam Tugas

Saat pengisian barcode sering kali gangguan, sangat lamban akibat koneksi internet yang buruk. Bahkan terpantau oleh media, banyak yang gagal koneksi. Dan harus diulang berkali kali.

Antrian panjang menambah ricuh pengisian dan stock yang tidak cukup

Banyak masyarakat marah dan tidak tau harus mengadu kemana.

Menurut Ahmad salah satu warga masyarakat sandai, tahun ini merupakan pelayanan paling buruk dan antisipasi stok yang gagal. Minyak susah didapat dan harga meroket. Sudah hampir sepuluh tahun.

baca juga:Kinerja Pertamina Ketapang sangat buruk

Sebelumnya setiap akhir tahun, minyak aman. Masyarakat tenang. Tahun ini adalah paling buruk dalam sepuluh tahun terakhir.

Harapan warga arus mudik sudah gagal. Yang perlu Di antisipasi adalah puncak arus balik.

Semoga pertamina ketapang bisa antisipasi dan belajar dari kesalahan arus mudik yang menurutnya gagal. Jangan lagi terjadi pada puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada tanggal 4-5 januari 2025.

Sampai berita ini di tayangkan pihak redaksi belum mendapatkan tanggapan dari pihak Pertamina.

RED :

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *