Ketapang kepala desa istana saat di konfirmasi media terkait isu dugaan intimidasi sepihak terhadap warganya oleh oknum perangkat desa dan pemilik toko,sahlirais (icah) selaku kepala desa istana bantah tuduh intimidasi sepihak yang diberikan di beberapa” media online menurut nya berita tersebut sangat tidak benar dan terlalu membuat opini yang tidak mendasar karena kronologi sebenarnya tidak seperti yang di berita kan itu, ucap sahlirais, kepada media melalui via WhatsApp tgl.05/04/2025
Sahlirais, menambahkan bahwa pihak nya tidak ada melakukan penggeledahan rumah milik pranto apalagi mau mengimtimidasi pranto,karena pihak desa hanya mengawal para warga yang mungkin ada kecurigaan terkait peristiwa sebuah rumah milik bapak imam di bobol maling, warga hanya ada dugaan terhadap inisial PR. Maka para warga menyampaikan kepihak desa menurut warga inisial PR sesing membeli atau menadah barang hasil curiaan. Dan masyarakat timbul kecurigaan terhadap inisial PR di sebabkan inisial PR bukan warga desa istana melainkan warga desa lain yang hanya berdiam saja di desa istana.padahal inisial PR mungkin hampir 10 tahun bertempat di desa istana namun tidak ada mengurus surat kependudukan. Tedasnya pak kades istana,
Lajut, kades istana, Sementara itu apa yang di sampaikan pihak warga terkait inisial PR yang diduga sering membeli atau menampung barang hasil curian maka pihak desa juga lansung menghubungi pihak kepolisian melalui via WhatsApp agar sama” menyelidiki atau mencari informasi kebenaran informasi atau laporan warga, mengingat di desa istana sering warga mengalami kemalingan yang membuat warga desa istana resah, sedangkan beberapa hari yang lalu telah terjadi sebuah rumah milik bapak imam di bobol maling sehingga menimbulkan kerugian kurang lebih 80 jta. sehingga masyarakat semakin geram sehingga warga membawa pihak desa dan pihak kepolisian sama” pergi ketempat inisial PR untuk bertanya saja bukan melakukan penggeledahan agar tidak menimbulkan kecurigaan warga setempat terhadap inisial PR di kemudian hari,ujar kades
Sehingga Pada Rabu malam tanggal 2/04/2025 warga bernama beberapa aparat desa dan anggota Polsek sandai pergi kerumah kediaman inisial PR untuk bertanya kepada inisial PR barang kali kejadian pembobol rumah milik bapak imam ada hubungan dengan inisial PR.
baca juga;Membangun Empati, Serdik Sespimmen Polri Kunjungi PSAA Al-Kautsar
Setibanya di tempat inisial PR warga minta Carles Kanit Reskrim Polsek sandai maju untuk minta izin kepada inisial PR karena warga mau memeriksa rumah inisial PR apakah ada menyimpan barang hasil curian karena menurut warga inisial PR memang sering menampung barang” hasil curian, tegas.kades.
Setelah Carles Kanit Reskrim Polsek sandai berbicara dengan inisial PR meminta izin di waktu yang sama inisial PR mengizinkan pihak warga memeriksa rumah milik nya yang di saksikan aparat desa dengan beberapa orang anggota Polsek sandai,
Mengingat tidak ditemukan apa” di rumah inisial PR” pihak desa istana mengundang warga dan inisial PR dan anggota Polsek sandai serta anggota danramil Sandai pada hari Jumat tanggal 04 April 2025 jam 09 wib untuk melakukan mediasi agar kedepannya tidak ada timbul hal”yang tidak di inginkan dari hasil mediasi tersebut sudah di sepakati bersama dan saling memaafkan, ternyata sekitar jam 03.wib timbul pemberitaan yang menuding pihak aparat desa melakukan investigasi terhadap seorang warga desa istana. padahal saudara pranto di ketahui bukan warga penduduk desa istana Karena pihak desa sudah mengecek data kependudukan saudara pranto tidak tercatat di desa istana.tedas.kades.
Pada media melalui via WhatsApp.05/04/2025.
Terpisah media juga melakukan konfirmasi kepada Kanit Reskrim Polsek sandai terkait adanya berita yang terlibat melalui via WhatsApp
Seorang warga Desa Istana, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, bernama Pranto (55), mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari sejumlah oknum perangkat desa dan anggota kepolisian dari Polsek Sandai. Peristiwa itu terjadi pada malam Kamis, sekitar pukul 23.00 WIB, saat rumahnya didatangi secara mendadak dan dilakukan penggeledahan tanpa surat perintah resmi.
baca juga;Mudik Gratis 2025, PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik Menuju Lebaran Aman dan Nyaman
Kanit Reskrim Polsek sandai Carles menjelaskan bahwa pihak Polsek hadir di lokasi karena telpon dari pihak desa agar turun bersama mengawal warga yang hendak memeriksa rumah pranto
karena warga ada mencurigai pranto takut nya ada menampung barang hasil pencurian karna warga tau bahwa pranto suka menampung barang hasil pencurian.ucap Kanit Sandai.
Kanit Sandai menambahkan bahwa si pranto ini sebetulnya masih ada berkas perkara kasus penadahan yang masih perlu di dalami, ungkap Carles Kanit Reskrim Polsek sandai kepada media 05/04/2025.