tahanan: dilepas polsek Laur Toni pemilik mobil, ucap Yani Raden media diduga bekingi ropi, indikasi gelapkan mobil

tahanan: dilepas polsek Laur Toni pemilik mobil, ucap Yani Raden media diduga bekingi ropi, indikasi gelapkan mobil
banner 468x60

Ketapang, – tahanan kabur dipolsek Laur Toni pemilik sebuah mobil truk Isuzu dengan nomor polisi aslinya H 1849 TB yang di ubah saudara ropi menjadi.H 1843 TB

Akhirnya akat bicara terkait dengan berita yang di unggahan di beberapa media online teryata Yani wartawan dari Raden media sebagai dalang dari semua pemberitaan yang terbit,

Toni mengirim sebuah rilisan berita Melalui via WhatsApp kepada meja redaksi corongkasusnews.pada Minggu 6 AFRIL 2025 di dalam rilisan yang diterima teryata, tudingan kepada Yani seorang wartawan dari Raden media, yang sudah menerbitkan berita dibeberapa media online yang tidak sesuai dengan pakta dilapangan

Toni menduga Yani seorang wartawan dari Raden media membekingi saudara ropi diduga pelaku jual beli kayu Ulin ilegal dan diduga berusaha ingin mengelapkan sebuah mobil truk Isuzu No polisi, H 1849 TB milik nya, ucap Toni

Toni juga sengaja mengirimkan rilisan berita kepada meja redaksi corongkasusnews.com agar publik taupakta yang sebenarnya agar kedepannya, Yani yang mengaku sebagai wartawan proposional jangan lagi membuat berita yang tidak sesuai dengan pakta, tegas ujar Toni,

baca juga:Membangun Empati, Serdik Sespimmen Polri Kunjungi PSAA Al-Kautsar

Dilanjut Toni menceritakan atau klarifikasi kejadian yang sebenarnya soal mobil saya yang di bawa oleh bang ropi. Jadi begini bang, mobil yang dia bawa itu memang punya saya, yang dia pinjam pakai utk bekerja angkutan ekspedisi sandai pontianak” Bukan utk angkutan kayu”. Mobil sudah dia bawa selama 4 Bulan jalan 5.Bulan, dia berjanji sama saya kasih uang 4 jt sebulan dari hasil mobil tsb,

tapi sampai detik ini dia baru kasih saya 2 jt, itupun saya minta sampai kaya pengemis. Bak yang ada di mobil itupun masih status punya orang lain.

Sebelum lebaran kemarin via tlp, saya ada minta uang ke dia karna saya butuh utk lebaran, tapi hanya janji” aja. Sampai saya bilang bang dimana skrg , saya mau pinjam mobil utk kerja cari uang utk lebaran,

Ropi bilang iya nanti di antarkan. Hari berganti hari mobil tidak juga diantarkan, bahkan saya chat atau tlp pun tidak direspon. Ropi,

Dari itu saya putuskan untuk berangkat Ke pontianak maksud dan tujuan mau ambil mobil milik saya dari saudara ropi, Dua harian saya mecari mobil di pontianak tapi tidak ada hasil. Rasa mau putus asa, tiba” ada info dari kawan kalau mobil ada di simpang 4 kumai posisi mobil rusak yang bawa orang lain. Tampa pikir panjang, saya langsung arah simpang kumai. Perjalanan sekitar 1 jam, tiba” ada chat wa masuk dari ropi dia tanya posisi saya dmna, saya blng di pontianak mau minta mobil saya, dia bilang “iya mobil ada saya titipkan di polsek ambawang,

kita ketemu di polsek ambawang”. Tendasnya Toni.

Saya berfikir apa maksud dia bohong sama saya, mobil di simpang 4 kumai kok dia bilang di titipkan di polsek ambawang. Saya tetap lanjut perjalanan arah kumai.

Sambil bilang sama ropi, via WhatsApp ok kita ketemu di polsek ambawang tapi harus ada bukti mobil saya. Tidak lama, dia bilang dia sudah ada di polsek ambawang menunggu saya,

saya jawab iya saya kesitu tapi harus ada mobil. Saya bilang begitu karna saya perlu dgn mobil kalau hanya ketemu dgn dia percuma. Karna sebelumnya dia juga bilang mobil sudah milik dia,karna mobil itu sudah saya jual ke dia,

tapi itu bohong. Sedikitpun saya tidak ada pernah bilang mobil itu saya jual ke siapapun termasuk dia, bahkan istrinya bilang mobil sudah sah milik mereka. Paparnya Toni.

baca juga:Tokoh Masyarakat Bantah Isu Permintaan THR dari Kades Kuala Ambang

Sesampai di simpang 4 kumai, benar mobil saya ada, tapi warna mobil yang tadinya warna putih dan kuning sudah berubah menjadi warna merah, plat nomor pun beda, yang harusnya ” H 1849 TB teryata jadi H 1843 TB” saya kaget, dengan perubahan mobil

posisi mobil rusak ada muatan kayu pula. Niat saya mau ambil mobil, urusan kayu saya tidak mau tau, tapi bagaimana caranya saya bingung.

Tidak lama datang 2 orang, yang bernama sdra Supli dan sdra Yani katanya mereka dari masing media. Saya memang tidak kenal sebelumnya, dgn pikiran kacau dan badanku letih karna hampir 3 hari 3 malam saya di perjalanan cari mobil tsb.

Saya banyak di kasih pertanyaan, entah saya jawab benar atau salah, yang jelas sebelumnya saya blm kenal kalau yang tanya itu sdr Yani dari media.

Lepas itu saya putuskan utk minta bantuan kepada sdr Supli yang katanya dari media juga, utk membatu saya memikirkan bagaimana caranya saya ambil mobil saya, tapi saya tidak mau urusan dgn muatannya”kayu”.

baca juga:Kepala desa istana tepis isu media online berjudul Dugaan Intimidasi Sepihak Terhadap Warga oleh Oknum Perangkat Desa dan Pemilik Toko di Sandai

Soalnya yang bersangkutan Ropi tidak ada di tempat, yang ada Marose yang bawa mobil atau sebagai sopir Kemudian sdr Supli melaporkan kasus Kayu Ulin yang di muat di mobil tsb ke polsek laur. Dengan dugaan jual beli kayu dan pemalsuan pelat nomor mobil.

Saya sangat tidak setuju dengan berita yang di unggah oleh Raden Media,

kenapa dia blng seperti itu. Ini wartawan apa pengacara, tegas Toni.

Seharusnya unggah berita sesuai fakta. “Bukan fakta jadi opini, opini jadi fakta”. Ini malah unggah berita pembelaan terhadap ropi yang sudah nyata terindikasi ingin mengelapkan mobil dan membela pekerja Kayu yang di duga ilegal bukan unggah berita sesuai fakta. ” Wartawan apa Pengacara”.terangnya Toni.

Subur berita Toni pemilik mobil.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *